Jakarta, desapedia.id – kegiatan vaksinasi Covid–19 dibeberapa provinsi di Indonesia sudah akan dimulai pada pertengahan bulan Januari 2021 ini. Vaksinasi tahap pertama akan dimulai dari para tenaga kesehatan baru ke masyarakat umum yang berada diusia rentan terpapar virus Covid–19.
Dalam pernyataannya, Ketua Bidang Pemberdayaan Desa Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas Soksi), Iwan Sulaiman Soelasno mengatakan vaksinasi Covid–19 di desa harus tetap dimulai dari Kepala Desa sebagai orang pertama yang disuntik vaksin.
Menurutnya, mengacu pada hasil survey Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 22 Desember 2020 lalu yang menunjukan bahwa lebih banyak masyarakat perdesaan ketimbang perkotaan yang mendukung vaksinasi Covid–19, maka sudah selayaknya vaksinasi di perdesaan dimulai dari Kepala Desa.
“Saya mengutip hasil survey SMRC bahwa 41 persen responden dari desa bersedia melakukan vaksinasi, hanya 33 persen masyarakat perkotaan yang menerima vaksin. Saya mengapresiasi peran Kepala Desa dan perangkatnya yang telah bekerja keras sejak awal 2020 lalu menanggulangi Covid–19 ini dan melakukan sosialisasi pencegahan dengan baik melalui pembentukan Relawan Desa Lawan Covid–19. Sehingga masyarakat perdesaan lebih siap menerima dan mendukung vaksinasi ini sebagaimana tergambar dalam survey SMRC. Keberhasilan ini tentu saja juga berkat dukungan kebijakan dari Kemendes PDTT dan anggaran Dana Desa”, tegas Iwan.
Senada dengan Iwan, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pemerintah Desa seluruh Indonesia (DPP APDESI), Agung Heri Susanto menyatakan, sebagaimana di tingkat nasional kalau Pak Jokowi sebagai Presiden RI di vaksin pertama kali, sudah semestinya Kades sebagai Presiden Desa untuk contoh sekaligus meyakinkan masyarakat.
“Desa Tidak ragu dan percaya bahwa vaksin Covid–19 adalah resmi dari Pemerintah yang telah melalui uji klinis serta uji kualitas dengan standar mutu yang baik layak digunakan untuk penanggulangan virus Covid–19 ini”, ujar Agung yang juga Kepala Desa Sidorejo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Agung menilai, masyarakat desa saat ini sudah jenuh, bosan dengan kondisi pandemik Covid–19 ini, sudah sangat merindukan dan berharap ada tindakan agar virus ini bisa teratasi, sehingga dengan adanya antivirus maka masyarakat desa bisa mengerti dan menerima untuk di vaksin, walaupun ada beberapa yang masih bertanya apakah benar anti virus ini menjadi penyelesaian pandemik Covid–19.
“Karena informasi dari media sosial yang diterima warga desa tentang opini dan pendapat para ahli tentang hal ini kadang juga berbeda–beda”, ujarnya.
Ketika ditanyakan tentang bagaimana kesiapan Pemerintah Desa, Sekjen APDESI ini menjelaskan, peran Pemdes dalam mensukseskan sebuah program nasional yang melibatkan masyarakat adalah sebuah keniscayaan, tidak bisa di pungkiri masyarakat desa tetap menunggu dan percaya apa yang disampaikan aparatur desa atas sebuah program. Sehingga sinergitas koordinasi lintas sektor sangat diperlukan agar bisa berjalan cepat, tepat dan terukur. (Red)