Malinau, desapedia.id – Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus meminta PT PLN (Persero) untuk segera meningkatkan elektrifikasi listrik di wilayah Kalimantan Utara.
Menurut dia, selama dua tahun ia menjabat sebagai Anggota Dewan, baru sekitar 20 desa yang berhasil dialiri listrik sedangkan masih ada 169 desa yang belum terelektrifikasi.
Hal tersebut diungkapkannya dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI dengan direksi PT PLN (Persero) di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada pertengan minggu ini (1/9).
Deddy berharap ada perhatian khusus yang diberikan kepada Kalimantan Utara sebab antar satu desa ke desa lain memiliki perbedaan jarak yang cukup jauh.
“Bayangkan dalam waktu dua tahun hanya bisa menambah 20 desa saja. Saya ga kebayang untuk mengaliri yang 169 desa ini butuh waktu berapa tahun. Jadi saya mohon perhatiannya, terutama untuk Kalimantan Utara, karena ini beda dengan daerah lain. Dari satu desa ke desa lain itu jaraknya bisa 80-100 km,” imbuhnya.
Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini menyatakan, kendala jarak tersebut yang selama ini harus dihadapi petugas PLN di lapangan. Menurutnya, akan jauh lebih murah dan lebih efektif kalau membuat pembangkit di satu tempat yang kemudian bisa melistriki sebanyak mungkin desa, daripada menarik via jaringan.
Langkah Deddy di DPR RI berlanjut pada aksi nyata pada Sabtu (4/9) ini. Bertempat di Kabupaten Malinua, Provinsi Kalimantan Utara yang merupakan daerah pemilihannya, Deddy mengirimkan trafo untuk aktivasi listrik di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.
“Trafo diterbangkan dari Malinau hari ini. Rencananya listrik akan menyala pada bukan Oktober, tepat saat perayaan Hari Listrik Nasional”, tegas Deddy yang juga mantan aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) ini.
Deddy menjelaskan, jalur yang akan dilayani oleh trafo ini adalah Kelompok Desa Tanjung Karya, Desa Tang Paye dan Lembudud. Termasuk di dalamnya adalah Rumah Sakit Pratama Krayan dan Toko Merah Putih. (Red)