Lewati ke konten

Gubernur Jateng Dorong Kades Gunakan Dana Desa untuk Turunkan Stunting

Gubernur Jateng Dorong Kades Gunakan Dana Desa untuk Turunkan Stunting - Desapedia

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Foto: dok. Twitter @ganjarpranowo)

Semarang, desapedia.id – Kepala Desa di seluruh daerah Jawa Tengah diminta membantu persoalan penurunan angka stunting. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengoptimalkan Dana Desa.

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat mengikuti acara Sosialisasi Inovasi Intervensi Aksi Cegah Stunting di Gedung B Lantai V Pemprov Jateng, Selasa (1/10/2019). Hadir dalam acara ini, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Agus Suprapto, dan Dirjen Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa PDT, Samsul Widodo.

“Dari acara tadi kita dapat informasi bagus, bahwasanya Dana Desa yang totalnya Rp400 triliun itu dapat digunakan untuk mencegah stunting. Maka saya minta seluruh Kades di Jateng untuk melaksanakan program itu. Anggarkan saja, apa untuk keperluan vitamin, periksa ibu hamil di rumah sakit, membeli ambulans dan sebagainya,” kata Ganjar seperti dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng.

Menurut Ganjar, jika satu desa rata-rata ada 40 problem stunting, maka dengan cara itu dapat mempercepat pengurangan angka stunting di Jateng. Selain menggunakan Dana Desa untuk sarana kesehatan, anggaran itu bisa digunakan untuk perbaikan gizi, kontrol kesehatan dan seterusnya.

“Intervensi apapun harus dilakukan, tentunya dengan akurasi data agar terukur. Pekerjaan itu sangat bisa dilakukan Kades,” terangnya.

Ia meminta agar para Kades menganggarkan Dana Desanya untuk program penurunan angka stunting. Jika memang dirasa kurang, maka Kades harus meminta bantuan ke pemerintah tingkat atasnya.

“Apakah kabupaten, provinsi atau ke pusat. Rangkul pula seluruh lembaga yang ada, apa itu perguruan tinggi, PKK dan lembaga lainnya,” paparnya.

Dia menilai, audah saatnya isu stunting menjadi perhatian serius. Sebab untuk mewujudkan Indonesia Emas, masalah SDM merupakan ujung tombaknya.

“Bicara Indonesia Emas itu harus dilakukan saat ini, diantaranya dengan menyiapkan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan terbebas dari stunting,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, sampai saat ini angka stunting di Jateng masih cukup tinggi. Rata-rata provinsi, angka stunting Jateng masih 30%.

“Memang harus diturunkan sampai seminimal mungkin. Kalau target yang disepakati SDGs harus dibawah 20%,” katanya.

Dirinya juga menyambut baik adanya penggunaan Dana Desa untuk menyelesaikan soal stunting ini. Sebab menurutnya, persoalan stunting memang bukan hanya tanggungjawab kesehatan.

“Semoga para Kades dapat mengefektifkan Dana Desa dalam menangani masalah kesehatan khususnya stunting,” pungkasnya. (Red)

Kembali ke atas laman