Lewati ke konten

Wujud Kearifan Lokal, OIKN Sebaiknya Pertahankan Status Desa di IKN

Wujud Kearifan Lokal, OIKN Sebaiknya Pertahankan Status Desa di IKN - Desapedia

Pendiri desapedia.id, Iwan Sulaiman Soelasno

Catatan Redaksi – Catatan Redaksi desapedia.id kali ini menanggapi rencana Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) yang akan merubah status desa-desa di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menjadi kota lantaran desa-desa tersebut masuk dalam Kawasan IKN Nusantara.

Sebelumnya, Kepala OIKN Bambang Susantono memastikan wilayah desa yang masuk Kawasan Kota Nusantara, nanti statusnya bukan lagi desa, akan tetapi menjadi kota.

Bambang yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB) ini mengatakan dalam lima tahun ke depan OIKN akan memasukkan program pembenahan dan pembangunan infrastruktur jalan desa masuk kawasan Kota Nusantara sebagai proyek yang harus dituntaskan.

Demi mewujudkan kearifan lokal yang berkelanjutan di wilayah IKN, desa-desa di wilayah Kecamatan Sepaku tersebut sejatinya tetap menyandang status sebagai desa. Desa-desa ini sesungguhnya sudah ada sebelum Indonesia Merdeka, maka kita semua harus menghargai desa-desa tersebut dengan berbagai sebutannya sejak dulu, sebagaimana konstitusi dan UU Desa mengamanatkan soal desa.

Terkait Pembangunan infrastruktur desa yang ada dalam Kawasan IKN dan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN sebaiknya tetap berjalan dengan menggunakan Dana Desa yang bersumber dari APBN sebagaimana mandat dari UU nomor 6 tahun 2014 tentang Desa.

oleh karena itu, OIKN sejatinya perlu segera berkoordinasi dengan Kemendes PDTT, Kemenkeu dan Kemendagri terkait penggunaan Dana Desa di desa-desa dalam wilayah IKN dengan tetap mempertahankan status desa-desa tersebut. Bukan hanya itu saja, OIKN juga perlu hadir dalam forum tertinggi masyarakat di desa-desa di Kecamatan Sepaku untuk mendengar langsung aspirasi warga desa, yaitu melalui forum musyawarah desa (musdes).

Salam sehat, Pendiri desapedia.id, Iwan Sulaiman Soelasno.

 

 

 

Kembali ke atas laman